Lanjutan PENDAKIAN KEDUA PART 4 - DHOT DESIGN

Lanjutan PENDAKIAN KEDUA PART 4 - DHOT DESIGN

Scene 1: Pembicaraan tentang Batu Misterius

Lanjutan PENDAKIAN KEDUA PART 4 - DHOT DESIGN


Pagi yang cerah, sebuah percakapan dimulai di sebuah warung kopi sederhana. Dua orang sedang duduk berhadapan, satu di antaranya, Pak RT, tampak gelisah.

"Eh, lu ada-ada aja," ujar seseorang yang sedang berbicara dengan Pak RT, setengah tertawa. "Alah, si RT," lanjutnya.

Pak RT mengangguk serius. "Kemarin sih RT datang ke rumah gua ngobrol-ngobrol soal batu itu," kata Pak RT, suaranya merendah, "Eh, jangan-jangan dia tukar batu itu sama gua!"

"Loh, kok bisa kepikiran ke situ, Pak? Eh, soalnya dia kayaknya suka sama batunya," jawab temannya.

"Batu apa emangnya itu?" tanya temannya, penasaran.


"Ini mah batu biasa, tapi coba sini gua tunjukin," jawab Pak RT sambil merogoh kantong. Batu itu memang terlihat biasa, tetapi entah kenapa tampak ada sesuatu yang tidak biasa dari kilauannya.

Temannya memandang batu itu dengan ragu. "Hmm, jelek sih, menurut gue, nggak ada apa-apanya."

"Tapi coba deh, cek lagi!" Pak RT mendesak.

Setelah beberapa detik, temannya sedikit ragu, "Eh... iya, ini ada kembangnya, loh," katanya, masih terkejut. "Coba cek, mungkin aja ada sesuatu," lanjutnya.

Namun, suasana berubah begitu saja saat pembicaraan beralih ke masalah lain. "Gini, Pak, gua semalam ngobrol sama Ustaz soal biaya renovasi musola," kata temannya. "Eh, tapi gua udah beresin semuanya sama dia."

Pak RT terkejut. "El, kenapa nggak bilang-bilang gua? Lu kok nggak ke musola, sih?"

"Ah, gua lagi sibuk ngurusin anak gua," jawab temannya, sambil memikirkan biaya renovasi yang cukup besar untuk musola itu.

"Tapi batu itu emang aneh, ya. Bukan cuma soal bentuknya, tapi rasanya nggak berfungsi," Pak RT melanjutkan.

Temannya hanya mengangguk dan menggenggam batu itu. "Gua sih penasaran juga, tapi yaudah lah, mau gimana lagi. Ayo kita bahas biaya renovasinya," katanya sambil mencoba mengalihkan pembicaraan.

Scene 2: Kejadian Misterius di Gunung

Setelah pembicaraan soal batu, mereka memutuskan untuk pergi mendaki gunung. Di tengah perjalanan, suasana berubah. Mendaki gunung bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan yang mengungkap misteri.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara aneh di sekitar mereka. "Eh, kalian denger sesuatu nggak?" tanya salah seorang dari mereka, ketegangan mulai terasa.

"Suara apaan itu?" jawab temannya, sambil memandang sekeliling.

Mereka berlari ke arah suara itu, dan tiba-tiba menemukan seorang pria tua tergeletak di tanah, terluka parah. "Astagfirullahalazim, Mamang! Kenapa, Mang?" teriak mereka panik.



Mamang itu terlihat bingung. "Ada dua orang pendaki, mereka ngejar saya, terus... saya dikebukin sama mereka," katanya, menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya.

Temannya bertanya, "Apa mereka pakai baju hijau? Sama yang satu lagi pakai cupluk?"

Mamang menggelengkan kepala. "Saya nggak ingat, Pak, saya panik, tiba-tiba saya dikejar, terus saya dipukuli."

"Tapi kenapa, Mang, mereka nggak kenal sama lu?" tanya temannya.

Mamang menjelaskan, "Saya cuma nyasar ke sini, sebenarnya mau nyari kayu, tiba-tiba mereka teriak dan nyerang saya."

"Sama sekali nggak inget ciri-ciri mereka?" tanya temannya, cemas.

Mamang menggeleng. "Sama sekali nggak, saya cuma ingat dikejar sampai ke sini."

Scene 3: Penemuan Goa Misterius

Setelah kejadian itu, mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba-tiba mereka sampai di sebuah tempat yang tak mereka kenal. "Ini goa apa, Mang? Kok ada pintu?" salah seorang dari mereka bertanya, bingung.

Mamang hanya bisa terdiam. "Saya juga baru tahu ada goa di sini."

Temannya merasa ada yang aneh. "Jangan-jangan ini bukan goa biasa, ini goa buatan orang, ya?" gumamnya.


Mereka mulai memasuki goa itu dengan hati-hati. Begitu mereka melangkah lebih jauh, mereka merasa bahwa ada sesuatu yang ganjil. "Eh, ini bukan tempat biasa, kayaknya ada yang nggak beres," salah satu dari mereka berkata, matanya melirik sekitar dengan penuh kecurigaan.

Mereka terdiam sejenak. "Gua penasaran banget, kayaknya ada sesuatu di dalam goa ini," lanjutnya, bertekad masuk lebih dalam.

Namun, mereka semua merasa khawatir. "Resiko besar, Bang. Kalau ada apa-apa, gimana?" tanya salah seorang dari mereka.

Tapi, akhirnya, mereka memutuskan untuk masuk. "InsyaAllah nggak apa-apa," kata mereka, meskipun rasa takut mulai menggerayangi.

BERSAMBUNG PENDAKIAN PART 5 DHOT DESIGN

Karya bye Dhot Design