PENDAKIAN KEDUA PART 1 - Dhot Design Animasi Sekolah

Judul: Pendakian Kedua Part 1 Karya Dhot Design Animasi Sekolah

Gunung Iyaya memang tak punya reputasi seram seperti gunung-gunung lain. Tapi, ada yang ganjil dalam perjalanan kali ini. Sekelompok pendaki, dipimpin oleh Topan yang katanya "paling sering mendaki," memulai perjalanan mereka dengan santai dan penuh canda. Namun, suasana berubah ketika mereka bertemu seorang anak kecil di pos pertama.

Seorang kelompok kecil pendaki ini mendaki gunung yang katanya "biasa aja," tapi perlahan mereka mulai menghadapi suasana misterius yang bikin bulu kuduk merinding. Gunung itu, yang awalnya terlihat tenang, menyimpan banyak cerita dan kejadian aneh yang bikin mereka mempertanyakan keputusan untuk datang. Dialog santai dan candaan awal mereka berubah menjadi kekhawatiran, terlebih ketika bertemu seorang anak yang mengabarkan ayahnya hilang saat mencari kayu.

PENDAKIAN KEDUA PART 1 - Dhot Design Animasi Sekolah

Awal Perjalanan

"Ini gunungnya, Iyaya. Biasa aja, enggak ada serem-seremnya," komentar Peot sambil menarik napas.
Topan hanya terkekeh. "Biasa kalau lihat dari bawah. Nanti pas di atas, baru tahu."


Mereka melanjutkan pendakian, bercanda tentang outfit pinjaman Peot dan pengalaman sebelumnya. Satu-satunya yang kelihatan tak terlalu semangat adalah si Bapak, pendaki tertua di rombongan. "Encok gua nih," keluhnya sambil terus dipaksa naik oleh anaknya.

Pertemuan di Pos Satu

Ketika mencapai pos pertama, mereka bertemu seorang anak kecil yang sedang duduk di bawah pohon. Wajahnya pucat, tapi ramah. Anak itu menceritakan tentang ayahnya yang hilang saat mencari kayu di gunung ini tiga hari lalu.
"Ayah saya belum pulang, Bang. Biasanya enggak pernah lama begini," katanya dengan nada sendu.

Kelompok pendaki itu saling pandang. Perasaan tak nyaman mulai merayap. “Udah sering denger kabar orang hilang di sini, tapi kok tetap nekat naik,” gumam Peot pelan.

Suasana Berubah

Setelah berpamitan dengan anak kecil itu, perjalanan dilanjutkan. Namun, suasana berubah drastis. Hutan terasa lebih gelap meskipun hari belum sore. Angin berembus dingin, membawa suara-suara aneh.

"Ada yang denger suara langkah enggak?" tanya Topan, menghentikan rombongan.
"Gua kira gua doang yang denger," jawab Bi dengan wajah tegang.

Langkah mereka menjadi lebih hati-hati. Di tengah jalan, Peot sempat bercanda tentang kemungkinan bertemu anakonda, tapi tak ada yang tertawa. Semua mulai merasa kehadiran sesuatu yang tak terlihat.


Pertemuan Kedua

Saat hampir mencapai pos kedua, mereka melihat bayangan beberapa orang yang sedang duduk. Salah satu dari mereka tampak familiar.
"Itu, kan, anak tadi? Kok dia ada di sini lagi?" bisik Peot dengan suara gemetar.
"Enggak mungkin. Jarak pos 1 ke sini jauh," balas Topan sambil melambatkan langkah.

Rombongan itu berhenti, memutuskan untuk menyapa. Namun, saat mendekat, sosok-sosok itu menghilang begitu saja.

Di Ambang Keputusan

Ketegangan memuncak. "Kita lanjut atau balik aja?" tanya si Bapak, wajahnya sudah pucat pasi.
"Udah, terusin aja. Kita udah hampir sampai," jawab Topan, meski suaranya tak sekuat tadi.

Mereka melanjutkan pendakian dengan perasaan was-was. Di atas gunung, apakah mereka akan menemukan jawaban, atau justru menjadi bagian dari misteri yang menyelimuti Gunung Iyaya?

Bersambung Pendakian Part 2


Animasi sekolah, animasi lucu sekolahan, animasi menceritakan masa sekolah, animasi lokal, animasi lucu indonesia, kartun anak sekolah, animasi kocak sekolah, animasi kocak bikin ngakak, animasi menceritakan anak sekolah, anime school, anime sekolahan, animasi masa sekolah sma, animasi anak sma, animasi anak smp, amimasi seru sekolahan, animasi keren sekolahan.

Source: Dhot Design