5 Cara Menghitung Dosis Obat Anak Mudah dan Benar!
Hallo temanku, begini menghitung dosis obat untuk anak memang nggak bisa asal-asalan. Salah hitung, bisa berakibat fatal! Makanya, para tenaga medis, apoteker, atau orang tua yang sering berurusan dengan pemberian obat buat anak, wajib banget tahu cara menghitung dosis dengan benar.
Anak-anak, terutama bayi, punya metabolisme yang berbeda dari orang dewasa. Itu sebabnya dosis obatnya nggak bisa disamakan. Dalam dunia medis, ada beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung dosis obat anak berdasarkan usia, berat badan, atau ketersediaan obat. Yuk, kita bahas satu per satu biar makin paham!
1. Menghitung Dosis Obat untuk Bayi Menggunakan Rumus Fried
Rumus Fried adalah salah satu metode klasik yang digunakan untuk menghitung dosis obat buat bayi di bawah 1 tahun. Rumus ini mempertimbangkan dosis dewasa dari suatu obat dan menyesuaikannya dengan usia bayi dalam hitungan bulan.
Rumus Fried:
Keterangan rumus fried :
Da : Dosis anak
m : umur anak dalam bulan
Dd : Dosis dewasa
150 : ketetapan Fried.
Contoh : seorang bayi berumur 6 bulan. demam tinggi selama 1 hari, dan telah diresepkan oleh dokter mendapatkan paracetamol dengan dosis dewasa 500mg, berapakah dosis yang harus diberikan untuk bayi tersebut ?
Jawab :
jadi dosis yang bisa diberikan untuk bayi tersebut adalah 20 mg setiap kali pemberian.
Kelebihan dan Kekurangan Rumus Fried
✅ Mudah digunakan
✅ Cocok buat bayi di bawah 1 tahun
❌ Tidak mempertimbangkan berat badan bayi
❌ Kurang akurat jika bayi memiliki kondisi medis tertentu
Kalau mau lebih akurat, biasanya rumus ini dikombinasikan dengan metode lainnya.
2. Menghitung Dosis Obat untuk Bayi dan Anak Berdasarkan Rumus Dilling
Nah, kalau tadi pakai Rumus Fried buat bayi di bawah 1 tahun, sekarang ada Rumus Dilling buat anak-anak usia 1–12 tahun. Metode ini menggunakan usia anak dalam tahun sebagai faktor utama perhitungan.
Rumus Dilling:
Rumus ini biasanya dipakai untuk anak – anak umur 8 tahun keatas
Keterangan :
Da : Dosis anak
n : Umur anak dalam tahun
Dd : Dosis dewasa
Contoh :
Seorang anak – anak berumur 10 tahun. demam tinggi selama 1 hari, dan telah diresepkan oleh dokter mendapatkan paracetamol dengan dosis dewasa 500mg, berapakah dosis yang harus diberikan untuk bayi tersebut ?
Jawab :
Jadi dosis yang bisa diberikan pada anak diatas adalah 250 mg setiap kali pemberian
Kelebihan dan Kekurangan Rumus Dilling
✅ Simpel dan mudah dihitung
✅ Cocok untuk anak usia 1–12 tahun
❌ Tidak mempertimbangkan berat badan anak
❌ Kurang akurat jika anak memiliki kondisi kesehatan tertentu
3. Menghitung Dosis Obat untuk Bayi dan Anak Berdasarkan Rumus Young
Selain Rumus Dilling, ada juga Rumus Young yang digunakan buat anak usia 1–12 tahun. Bedanya, rumus ini mempertimbangkan usia anak dalam bentuk pecahan dari usia dewasa (biasanya dianggap 12 tahun).
Rumus Young:
Misalnya, kalau dosis dewasa suatu obat adalah 500 mg dan anak berusia 6 tahun, maka:
Jadi, anak usia 6 tahun bisa mendapatkan sekitar 167 mg dari obat tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Rumus Young
✅ Lebih akurat dibandingkan Rumus Dilling
✅ Masih mudah dihitung
❌ Tidak mempertimbangkan berat badan anak
❌ Kurang cocok untuk bayi di bawah 1 tahun
4. Menghitung Dosis Obat Berdasarkan Ketersediaan Obat
Kadang, dosis obat yang sudah dihitung harus disesuaikan dengan bentuk sediaan obat yang tersedia, misalnya sirup atau tablet. Nah, untuk menghitung dosis obat berdasarkan ketersediaan, kita bisa gunakan rumus berikut:
Rumus Dosis Berdasarkan Ketersediaan Obat:
Misalnya, anak butuh dosis 250 mg parasetamol, tapi obat yang tersedia dalam bentuk sirup dengan konsentrasi 125 mg per 5 mL, maka:
Jadi, anak harus diberikan 10 mL sirup parasetamol agar sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ini
✅ Praktis dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari
✅ Bisa digunakan untuk segala jenis obat
❌ Harus paham betul konsentrasi obat yang tersedia
5. Menghitung Dosis Obat Berdasarkan Berat Badan Anak
Metode ini adalah yang paling akurat karena setiap anak punya berat badan yang berbeda. Biasanya, dosis obat ditentukan dalam mg/kgBB/hari dan bisa dibagi dalam beberapa dosis per hari.
Rumus Dosis Berdasarkan Berat Badan:
Mislnya, seorang anak beratnya 15 kg, dan dosis standar suatu obat adalah 10 mg/kgBB/hari, maka:
Kalau obat diberikan 3 kali sehari, maka tiap dosisnya:
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ini
✅ Paling akurat dibandingkan metode lain
✅ Bisa diterapkan pada bayi dan anak dengan berat badan beragam
❌ Harus tahu dosis standar obat per kgBB
Kesimpulan
Menghitung dosis obat anak nggak boleh asal-asalan! Ada banyak metode yang bisa digunakan, tergantung usia, berat badan, dan keterse
diaan obat. Kalau mau yang paling akurat, gunakan metode berdasarkan berat badan. Tapi kalau nggak memungkinkan, bisa pakai rumus Fried, Dilling, atau Young tergantung usia anak.
Selain itu, penting banget buat baca petunjuk pemakaian di kemasan obat dan konsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat ke anak. Jangan sampai salah dosis karena akibatnya bisa fatal!
Kalau masih bingung, lebih baik tanya dokter atau apoteker, ya! Kesehatan si kecil adalah prioritas utama.