Kepala Desa Cikupa Hadiri Walimatul Umroh A Geri dan Agus
Pada hari Jumat, 2024, pukul 20.00 WIB, Desa Cikupa Kecamatan Karangnunggal, Tasikmalaya diselimuti suasana penuh kebahagiaan dan keberkahan. Acara walimatul umroh yang digelar oleh keluarga A Geri dan Agus berlangsung dengan khidmat dan meriah. Tak ketinggalan, Kepala Desa Cikupa juga turut menghadiri acara ini, menunjukkan dukungan dan kepeduliannya terhadap warganya yang akan melaksanakan ibadah umroh.
Bergambar bersama Kepala Desa Cikupa, Yudha Heryadhi di Walimatul Umroh |
Sambutan Hangat dari Kepala Desa
Kepala Desa Cikupa, Bapak Yudha Heryadhi, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan doa terbaiknya untuk A Geri dan Punduh Agus yang akan berangkat ke Tanah Suci. Beliau menekankan betapa pentingnya dukungan dari keluarga dan warga dalam menjalankan ibadah umroh, yang bukan hanya merupakan perjalanan spiritual, tetapi juga membawa keberkahan bagi seluruh desa.
“Kami bangga memiliki warga seperti A Geri dan Agus yang siap menunaikan ibadah umroh. Semoga perjalanan mereka dilancarkan dan membawa keberkahan bagi kita semua di Desa Cikupa,” ujar Kepala Desa dalam sambutannya.
Suasana Acara
Acara walimatul umroh dimulai dengan pembacaan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar perjalanan umroh A Geri dan Agus diberkahi dan dilancarkan.. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan dengan merdu, mengundang kekhusyukan seluruh tamu yang hadir
Kepala Desa juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan keluarga Geri dan Agus, sebagai tanda dukungan dan kebersamaan. Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan terlihat jelas selama acara berlangsung.
Pesan dan Harapan
Selain sambutan dari Kepala Desa, mengatasnamakan A Geri dan Agus juga menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada semua yang telah hadir dan memberikan doa restu. Mereka berharap dapat menjalankan ibadah umroh dengan baik dan kembali ke Desa Cikupa dengan selamat, membawa cerita dan pengalaman spiritual yang bermanfaat.
“Terima kasih banyak atas doa dan dukungannya. Kami berharap bisa menjalankan ibadah umroh dengan lancar dan kembali dengan membawa berkah untuk kita semua,” ungkap dalam sambutannya.
Pengajian oleh Al Mukarom Aan
Momen puncak acara ini adalah sesi pengajian yang dipimpin oleh Al Mukarom Aan, seorang ustaz yang sangat dihormati di daerah tersebut. Dalam pengajiannya, Al Mukarom Aan menyampaikan tausiyah yang sangat menginspirasi tentang keutamaan ibadah umroh dan pentingnya menjaga niat yang tulus ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
Beliau juga menekankan pentingnya persiapan mental dan spiritual bagi jamaah umroh. "Ibadah umroh bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati. Kita harus memastikan hati kita bersih dari segala penyakit hati seperti iri, dengki, dan sombong. Dengan hati yang bersih, kita akan lebih mudah meraih keikhlasan dalam setiap ibadah yang kita lakukan di Tanah Suci," ujar Al Mukarom Aan dengan penuh khidmat.
Ungkapan "umroh itu bukan nishob tapi masalah nasib" menggambarkan realitas bahwa kemampuan seseorang untuk melakukan umroh sering kali bergantung pada faktor-faktor nasib atau keadaan hidup yang di luar kendali mereka, dibandingkan dengan persyaratan keuangan yang jelas dan spesifik seperti nishab dalam zakat.
Umroh dan Nishab
- Nishab dalam Zakat: Nishab adalah batas minimum harta yang dimiliki seseorang selama satu tahun, yang jika terlampaui, maka ia wajib membayar zakat. Ini adalah ukuran keuangan yang jelas.
- Umroh: Tidak ada persyaratan keuangan tertentu seperti nishab yang menentukan kapan seseorang harus melakukan umroh. Ibadah umroh dianjurkan bagi yang mampu secara finansial dan fisik, tetapi tidak ada batasan harta yang ditetapkan secara khusus.
Umroh dan Nasib
- Nasib dan Kesempatan: Kemampuan seseorang untuk melakukan umroh sering kali bergantung pada nasib atau keadaan hidup yang dapat mencakup faktor-faktor seperti kesempatan yang tidak terduga-duga.
- Kesempatan yang Berbeda: Tidak semua orang, meskipun secara finansial mampu, memiliki kesempatan yang sama untuk menunaikan umroh. Faktor nasib, termasuk mendapatkan dukungan dari keluarga, kesehatan yang baik, atau kesempatan yang muncul secara tiba-tiba, sering kali memainkan peran penting.
Refleksi Spiritualitas
- Ketulusan Niat: Seperti halnya semua ibadah, niat dan ketulusan hati sangat penting dalam umroh. Meskipun ada faktor-faktor nasib yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan umroh, yang utama adalah niat yang ikhlas dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Doa dan Usaha: Dalam Islam, usaha dan doa berjalan beriringan. Seseorang yang memiliki niat untuk umroh sebaiknya berusaha secara maksimal sambil terus berdoa memohon kemudahan dan kesempatan kepada Allah SWT.
Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa umroh bukan hanya soal kemampuan finansial yang dapat diukur dengan nishab, tetapi juga soal kesempatan dan keadaan hidup yang sering kali berada di luar kendali kita, menekankan pentingnya tawakkal (berserah diri kepada Allah) dan usaha yang terus-menerus.
Diakhir acara walimatul umroh ini ditutup dengan santunan yatim piatu sebanyak puluhan orang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama, menyajikan berbagai hidangan khas yang disiapkan dengan penuh cinta oleh keluarga besar A Geri dan Agus. Semua tamu undangan, termasuk Kepala Desa, menikmati hidangan sambil berbincang-bincang, menambah keakraban di antara warga.
Dengan kehadiran Kepala Desa Cikupa, acara walimatul umroh A Geri dan Agus menjadi momen yang sangat berarti, menunjukkan kebersamaan dan dukungan yang kuat dalam komunitas desa. Semoga A Geri dan Agus dapat menunaikan ibadah umroh dengan khusyuk dan kembali membawa keberkahan untuk Desa Cikupa.