Naskah KHUTBAH Jumat 6 Desember 2024, Singkat Jelas dan Padat!

KHUTBAH Jumat Jumat 6 Desember 2024, ini merupakan salah satu ibadah yang sangat penting bagi umat Islam. Sebagai bagian dari shalat Jumat, khutbah menjadi media penyampaian pesan agama yang sarat nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, penyusunan naskah khutbah Jumat harus dilakukan dengan cermat agar pesan yang disampaikan tidak hanya sesuai syariat, tetapi juga relevan dengan situasi dan kondisi umat saat ini.

Naskah KHUTBAH Jumat 6 Desember 2024, Singkat Jelas dan Padat!


Pentingnya KHUTBAH yang Singkat, Jelas, dan Padat


Dalam tradisi Islam, Rasulullah SAW menganjurkan agar khutbah disampaikan secara ringkas, jelas, dan tidak bertele-tele. Pesan-pesan yang singkat tetapi penuh makna lebih mudah diterima oleh jamaah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:


“Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan pendeknya khutbahnya adalah tanda kefakihannya. Maka panjangkanlah shalat dan pendekkanlah khutbah.” (HR. Muslim).


KHUTBAH yang efektif harus memenuhi beberapa aspek berikut;


Singkat: Durasi khutbah tidak perlu panjang agar jamaah tetap fokus.

Jelas: Pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh berbagai kalangan.

Padat: Isi khutbah mengandung inti pesan yang relevan dan bermanfaat.

Struktur Naskah KHUTBAH Jumat


Naskah khutbah harus mengikuti struktur yang telah ditetapkan dalam syariat, yaitu:


Khutbah Pertama


Membuka khutbah dengan pujian kepada Allah SWT.

Membaca shalawat untuk Rasulullah SAW.

Menyampaikan nasihat yang relevan, biasanya mencakup ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits.

Khutbah Kedua

Membuka dengan pujian kembali kepada Allah SWT.

Membaca shalawat.

Mendoakan umat Islam dan mengingatkan pentingnya bertakwa.

Tema yang Cocok untuk KHUTBAH Jumat 6 Desember 2024


Pemilihan tema menjadi kunci keberhasilan dalam menyampaikan pesan. Tema khutbah Jumat pada tanggal 6 Desember 2024 sebaiknya disesuaikan dengan isu atau peristiwa terkini yang relevan. Berikut beberapa tema yang dapat dipertimbangkan:


Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari

Kejujuran adalah salah satu nilai utama dalam Islam. Tema ini relevan untuk mengingatkan umat agar menjunjung tinggi integritas dalam berbagai aspek kehidupan.


Menjaga Persatuan Umat Islam di Tengah Keberagaman

Tema ini cocok dalam situasi di mana isu perpecahan atau konflik internal muncul di masyarakat.


Persiapan Menghadapi Tahun Baru dengan Semangat Hijrah

Menjelang akhir tahun, khutbah bisa mengangkat tema hijrah sebagai momen refleksi dan memperbaiki diri.


Pentingnya Menjaga Amanah dan Tanggung Jawab

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak umat yang menghadapi tantangan dalam menjalankan amanahnya. Tema ini sangat relevan untuk meningkatkan kesadaran umat akan tanggung jawab mereka.


Persiapan Menulis Naskah KHUTBAH


Untuk menghasilkan naskah khutbah Jumat yang singkat, jelas, dan padat, diperlukan beberapa langkah persiapan:


Riset Tema

Pelajari tema yang akan disampaikan. Cari dalil dari Al-Qur’an dan hadits yang mendukung pesan utama khutbah.

Susun Kerangka Khutbah

Buatlah kerangka yang mencakup pembukaan, isi utama, dan penutup. Pastikan setiap bagian memiliki alur yang jelas.

Gunakan Bahasa yang Sederhana

Khutbah harus disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh jamaah dari berbagai latar belakang. Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis.

Berikan Contoh Konkret

Sertakan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat pesan yang disampaikan.

Latihan Penyampaian

Latihan diperlukan untuk memastikan khutbah disampaikan dalam durasi yang tepat dan dengan intonasi yang jelas.

Mengatasi Tantangan dalam Penyampaian KHUTBAH


Beberapa tantangan mungkin muncul saat menyampaikan khutbah Jumat, seperti:

Minimnya Fokus Jamaah

Solusinya adalah menyampaikan pesan yang relevan dan menarik perhatian sejak awal.

Durasi yang Berlebihan

Pastikan isi khutbah tidak terlalu panjang agar jamaah tetap fokus.

Ketidakjelasan dalam Penyampaian

Latihan dan persiapan matang akan membantu menyampaikan pesan dengan baik.


Berikut, Contoh Naskah teks khutbah Jumat 6 Desember 2024


Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala
Sebagai hamba Allah yang telah dianugerahi nikmat yang tak bisa kita hitung satu-persatu, menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa bersyukur sekaligus menguatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar benar syukur dan takwa.

Menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya harus terus kita kokohkan dalam kehidupan, agar kita senantiasa berada di jalan yang diridhoi oleh Allah ta'ala.

Terlebih di era penuh dengan perubahan yang cepat saat ini. Prinsip takwa melalui kesungguhan dalam hati, lisan, dan dalam tindakan harus kita aplikasikan sampai akhir hayat dan kita tidak boleh meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan Islam.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102:  
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ   

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah tentang pentingnya berpegang teguh pada agama dalam menghadapi perubahan zaman yang penuh dengan disrupsi atau perubahan besar-besaran dalam tatanan berbagai sektor kehidupan manusia.

Jika tidak didasari dengan beragama yang kuat maka era disrupsi ini akan membawa kita terombang-ambing bagai buih di tengah lautan dan menghempaskan kita ke dinding karang yang terjal.

Adalah benar kata-kata bijak yang menyebutkan bahwa “Dengan Teknologi, Hidup Jadi Mudah dan dengan Agama Hidup Jadi Terarah.”

Di tengah cepatnya perubahan, kita merasakan bagaimana kia dimudahkan dalam menjalankan aktivitas kehidupan sekarang dengan berbagai penemuan teknologi.

Kini seolah-olah dunia sudah ada dalam genggaman kita dengan hanya memegang smartphone.

Bekerja, mencari kebutuhan, berinteraksi, beribadah, sampai dengan hiburan, semuanya sudah tersedia hanya dengan menggerakkan jari kita Menghadapi kondisi ini, kita harus menguatkan pegangan kita pada Islam sebagai agama yang mengarahkan dan membawa keselamatan hidup di dunia dan juga akhirat.

Agama menjadi panduan yang memberikan arah di tengah kompleksitas dunia modern. Agama menjadi kekuatan transformatif yang mampu menjadi penuntun di tengah kegelisahan umat dan ketidakpastian zaman.

Di tengah modernitas ini, agama lebih dari sekadar pelipur lara. Agama menjadi energi positif yang menggerakkan kita menuju kehidupan yang lebih bermakna dengan menjaga stabilitas moral, nilai, dan panduan hidup di tengah perubahan besar yang sering membingungkan. Oleh karenanya, Allah telah mengingatkan kepada umat Islam untuk berpegang teguh pada agama sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 103: 


 وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ   


Artinya: “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai,”.   

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala   
Pentingnya berpegang teguh pada agama di era modern saat ini karena agama merupakan pondasi moral dan etika dalam bermuamalah.

Di era disrupsi, teknologi dan perubahan sosial dapat membawa tantangan moral baru, seperti maraknya hoaks, bullying, pornografi, dan konsumerisme berlebihan.


Agama memberikan panduan moral yang jelas untuk membedakan antara yang benar dan salah, membantu individu tetap teguh pada prinsip yang baik. 

 Perubahan yang cepat, sering kali membuat orang terjebak dalam tekanan kebingungan, kecemasan, dan kehilangan arah.

Nilai-nilai agama seperti ketenangan dalam berdoa, syukur, dan tawakal memberikan ruang untuk merenung dan menjaga keseimbangan spiritual dan emosional.


Dengan agama kita akan mendapatkan nasihat bagaimana langkah terbaik dalam menghadapi kehidupan ini.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda:   

الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، قُلْنَا لِمَنْ؟، قَالَ صلى الله عليه وسلم: للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ (رواه مسلم)   

Artinya: “Agama memerintahkan nasihat,” ditanyakan kepada Nabi: Kepada siapa?, Nabi menjawab: “kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan kepada kaum muslimin secara umum (yang bukan pemimpin).”   

Ibnu Rajab, mengutip Al-Hafizh Abu ‘Amr bin ash-Shalah menjelaskan bahwa nasihat adalah kata yang padat makna, mencakup tindakan penasihat terkait yang dinasihati dengan berbagai macam kebaikan, dalam kehendak dan perbuatan.

Dengan berpegang pada nasihat-nasihat yang ada dalam agama, kita akan mampu mengendalikan diri dan tidak terjebak dalam hal-hal yang merugikan.

Kita perlu menyadari, kemajuan teknologi yang pesat bukan hanya membawa manfaat besar, tetapi juga risiko yang mengancam seperti kecanduan media sosial dan degradasi moral. Agama menjadi solusi dalam menghadapinya.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala
Berpegang teguh pada agama di era disrupsi bukan berarti menolak perubahan atau teknologi, tetapi menjadikannya alat untuk kebaikan.


Dengan agama, seseorang dapat memanfaatkan kemajuan teknologi sambil tetap memelihara nilai-nilai luhur, menjaga integritas, dan menjalani hidup dengan penuh makna.   

Ingatlah bahwa teknologi adalah washilah (perantara) bukan ghayah (tujuan).

Kita harus memanfaatkan teknologi dengan baik dengan nilai-nilai agama yang tertancap kuat dalam diri kita

Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan dan petunjuk oleh Allah SWT dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Amiin.   

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ 

Khutbah II   

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر   


Disadur dari H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung


Jadi, Naskah KHUTBAH Jumat yang singkat, jelas, dan padat tidak hanya memenuhi sunnah Rasulullah SAW, tetapi juga lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada jamaah. Dengan persiapan yang matang dan pemilihan tema yang relevan, khutbah dapat menjadi sarana dakwah yang berdampak besar bagi umat Islam.




Semoga panduan ini membantu Anda dalam menyusun naskah KHUTBAH Jumat 6 Desember 2024 yang berkualitas dan bermanfaat.